Proses manajemen risiko melibatkan langkah-langkah berikut:
- Pengenalan risiko
- Evaluasi risiko
- Penetapan prioritas risiko
- Penanganan risiko
- Pemantauan risiko
Profesional yang bekerja di bidang manajemen risiko keuangan terlebih yang sudah tersertifikasi Certified Financial Risk Manager harus tahu kalau setiap proyek baru membawa risiko-risiko baru yang mungkin terjadi di masa mendatang. Rintangan-rintangan ini bisa beragam, mulai dari ketidakselarasan di antara pihak yang terlibat hingga keterbatasan sumber daya untuk mengakomodasi perubahan-perubahan besar dalam peraturan industri. Risiko-risiko ini bisa menyebabkan penundaan minor atau konsekuensi yang lebih serius, sehingga memahami dan mengelola risiko adalah kunci untuk meningkatkan peluang keberhasilan proyek. Hal ini sangat krusial, mengingat 65% dari proyek-proyek mengalami kegagalan.
Walaupun organisasi Anda tidak dapat menghindari risiko secara total, Anda bisa melakukan antisipasi dan mitigasi risiko dengan menerapkan prosedur manajemen risiko yang tepat. Dengan mengikuti kerangka kerja manajemen risiko ini, Anda dapat mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dan menyederhanakan kerja tim Anda, memungkinkan respons yang lebih cepat dan adaptif ketika risiko-risiko tersebut muncul.

Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Mengelola Risiko?
Secara sederhana, proses berkelanjutan dalam mengenali, menangani, dan mengurus risiko. Membuat waktu untuk menyiapkan serta menerapkan proses manajemen risiko serupa dengan menyalakan alarm kebakaran. Anda berharap alarm tersebut tidak pernah berbunyi, tapi siap untuk menangani ketidaknyamanan kecil terlebih dahulu demi perlindungan di masa depan.
Mengidentifikasi serta memantau risiko yang mungkin muncul dalam suatu proyek memberikan keuntungan signifikan seperti:
- Efisiensi dalam perencanaan sumber daya dengan mengungkap biaya-biaya tak terduga sebelumnya.
- Memantau biaya proyek secara lebih baik dan memperkirakan laba investasi dengan lebih akurat.
- Meningkatkan kesadaran akan persyaratan hukum.
- Upaya pencegahan yang lebih baik terhadap cedera dan penyakit fisik.
- Kemampuan untuk bertahan, bukan terpancing panik, saat perubahan atau tantangan muncul.
Baca Juga:
Apa Itu Certified Financial Risk Management?
Mengenal Dasar-Dasar Manajemen Risiko
Langkah-Langkah Dalam Mengelola Risiko
Gunakan panduan berikut ini untuk meningkatkan cara Anda mengelola risiko.
1. Mengenali Risiko
Proses mengantisipasi kemungkinan risiko dalam sebuah proyek seharusnya tidak membuat kegelisahan di organisasi Anda. Sebaliknya, ini adalah kesempatan positif yang dapat dijadikan pengalaman dan pembelajaran bersama bagi seluruh tim. Risiko proyek mencakup segala hal yang berpotensi memengaruhi jadwal, anggaran, atau keberhasilan proyek.
Manfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seluruh tim. Ajak setiap anggota untuk berbagi risiko yang pernah mereka hadapi sebelumnya atau pun pandangan tambahan yang mungkin mereka miliki. Langkah ini memperkuat komunikasi serta mendorong kolaborasi lintas departemen.
Gunakan kerangka kerja identifikasi risiko untuk membuat daftar potensi risiko dalam proyek dan susunlah sesuai tingkat kompleksitasnya. Susunan ini membantu menggambarkan risiko dari yang paling signifikan hingga yang lebih rinci. Pendekatan visual dalam manajemen risiko ini memungkinkan tim untuk merencanakan tugas proyek dengan mempertimbangkan kemungkinan risiko yang muncul.
Setelah tim berhasil mengidentifikasi berbagai masalah potensial, perlu dibuat daftar risiko proyek yang mencatat serta memantau setiap risiko dengan jelas dan singkat.
Daftar risiko proyek, juga dikenal sebagai inventaris risiko proyek, menjadi bagian krusial dalam proses manajemen risiko yang efektif. Sebagai basis data berkelanjutan untuk setiap proyek, ini tidak hanya membantu dalam mengelola risiko saat ini, tetapi juga menjadi panduan bagi proyek-proyek mendatang. Dengan merinci daftar risiko ini dengan data yang tepat, tim dapat dengan cepat mengidentifikasi dan mengevaluasi ancaman potensial terhadap proyek mana pun.
2. Evaluasi Risiko
Setelah tim Anda mengidentifikasi berbagai potensi masalah, langkah selanjutnya adalah menggali lebih dalam. Seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko-risiko ini? Jika terjadi, seberapa besar dampaknya? Bagaimana Anda meresponnya?
Pada tahap ini, tim Anda akan melakukan penilaian terhadap kemungkinan dan dampak dari setiap risiko guna menetapkan prioritas tindakan yang harus diambil terlebih dahulu. Anda juga akan merumuskan rencana tanggapan untuk masing-masing risiko yang teridentifikasi. Faktor-faktor seperti potensi kerugian finansial bagi organisasi, kehilangan waktu, dan tingkat keparahan dampak memegang peran penting dalam melakukan analisis mendalam terhadap setiap risiko. Dengan memperhatikan setiap potensi risiko, Anda juga dapat mengidentifikasi masalah umum yang mungkin muncul di seluruh proyek, dan hal ini dapat meningkatkan proses manajemen risiko untuk proyek-proyek di masa depan.
3. Menetapkan Prioritas Risiko
Saat ini, fokus bergeser ke penentuan prioritas. Kelompokkan setiap risiko berdasarkan perkiraan kemungkinan kejadian dan dampak potensialnya terhadap proyek.
Tahap ini memberikan pandangan menyeluruh terhadap proyek yang sedang berjalan dan membantu menetapkan area fokus bagi tim. Lebih dari itu, ini membantu dalam mengidentifikasi solusi yang praktis untuk setiap risiko. Dengan cara ini, proses manajemen risiko tetap terkendali dan tidak mengalami penundaan yang signifikan selama tahap penanganan risiko.
4. Mengelola Risiko
Seiring munculnya risiko yang paling kritis, segera terapkan rencana tindakan yang telah Anda susun. Walaupun tidak mungkin mengantisipasi semua risiko, langkah-langkah sebelumnya dalam manajemen risiko telah mempersiapkan Anda untuk menghadapinya dengan sukses. Mulailah dengan risiko yang memiliki prioritas tertinggi, dan libatkan tim untuk menyelesaikan atau setidaknya mengurangi dampaknya sehingga risiko tersebut tidak lagi mengancam kelancaran proyek.
Menangani dan mengurangi risiko dengan efektif juga berarti memanfaatkan sumber daya tim dengan efisien tanpa menghambat jalannya proyek secara signifikan. Seiring berjalannya waktu dan akumulasi catatan risiko dari proyek-proyek sebelumnya, Anda dapat mengantisipasi potensi risiko dengan pendekatan yang lebih proaktif, memungkinkan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif daripada hanya merespons masalah yang muncul.
5. Monitoring Risiko
Komunikasi yang terbuka antara tim Anda dan pihak terkait sangat krusial dalam mengawasi potensi ancaman yang mungkin timbul. Lakukan pembaruan proyek secara rutin kepada tim dan pihak terkait lainnya. Pastikan untuk berkomunikasi secara pribadi dengan manajer risiko guna memastikan tidak adanya gejala yang mengkhawatirkan selama jalannya proyek.
Selalu perbaharui daftar risiko secara teratur, karena ini menjadi dokumen yang dinamis yang sering digunakan oleh Anda dan tim. Setiap kali risiko mengalami perubahan atau perkembangan, informasinya harus diperbaharui agar dapat diakses oleh semua pihak terkait. Dengan pendekatan ini, semua pihak memiliki pemahaman yang seragam dan dapat merespons risiko dengan lebih cepat dan efisien.
Meskipun terkadang terasa seperti mencoba mengatur kucing, melalui rencana manajemen risiko dan daftar risiko proyek yang tepat, mengelola pergerakan target tersebut menjadi tugas yang menantang.
Tingkatkan keahlian Anda dalam manajemen risiko keuangan dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi CFRM (Certified Financial Risk Management). Dengan memahami langkah-langkah proses manajemen risiko seperti identifikasi, analisis, prioritisasi, penanganan, dan pemantauan risiko, Anda akan lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul dalam proyek Anda. Dapatkan wawasan mendalam tentang manajemen risiko dan jadilah ahli dalam mengelola risiko keuangan. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut mengenai program pelatihan CFRM dan mulailah mengukir kesuksesan dalam manajemen risiko keuangan Anda!